Surabaya, eHealth.
Masa remaja adalah masa penuh keingintahuan, sehingga banyak hal yang
mereka coba hanya untuk menuntaskan rasa keingintahuannya. Namun,
seringkali mereka salah mendapatkan informasi hanya karena mereka
mendapatkan jawaban bukan dari orang-orang yang berkompeten di
bidangnya. Hal inilah yang menjadi perhatian semua pihak, baik
pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
Oleh
karena itu, Puskesmas Medokan Ayu menggandeng Kelurahan Wonorejo
membentuk Posyandu Remaja untuk memfasilitasi berbagai kegiatan remaja
yang positif serta membentengi mereka dari berbagai informasi yang salah
dan menyesatkan.
Digelar
di Pendopo Kelurahan Wonorejo, hari Minggu, (25/9). Lurah Wonorejo H.
Habib. S.Sos menyambut baik adanya Posyandu Remaja di lingkungan RW VII
Kelurahan Wonorejo. Dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa Posyandu
Remaja tidak sama dengan Posyandu Balita maupun Lansia yang memang
mengarah ke kesehatan.
Berbeda
dengan Posyandu Remaja yang lebih mengedepankan pada pengembangan
kegiatan yang bersifat dialog interaktif, dalam hal ini juga termasuk
bidang kesehatan. Nantinya, di dalam Posyandu Remaja ini akan
dilaksanakan pertemuan minimal satu bulan sekali dan nantinya aspirasi
maupun keinginan para remaja akan ditampung serta dicarikan
penyelesaiannya melalui pertemuan tersebut.
“Jika
RW maupun ibu-ibu PKK telah rutin mengadakan rapat berkala, maka kini
adik-adik remaja dan Karang Taruna RW se-Kelurahan Wonorejo nantinya
bisa saling berkomunikasi dan juga keinginan para remaja nanti kami
tampung. Kami juga nantinya mengundang semua elemen masyarakat dengan
harapan bisa berjalannya Posyandu Remaja,” tukas Habib.
Dalam
kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Medokan Ayu drg. Farida Ariati
menuturkan bahwa untuk saat ini Posyandu Remaja masih dipusatkan di RW
VII Kelurahan Wonorejo, hal ini dikarenakan adanya Balai RW VII yang
berfungsi ganda sebagai Pos Kesehatan dan juga dijadikan sebagai base camp
Posyandu Remaja. Selain itu kader Posyandu Balita wilayah RW VII
Kelurahan Wonorejo juga didapuk menjadi kader Posyandu Remaja. Hal ini
dikuatkan dengan adanya Surat Keputusan Kelurahan Wonorejo mengenai
berdirinya Posyandu Remaja.
“Dalam
kegiatannya, nanti kita juga akan bekerjasama dengan berbagai LSM untuk
memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan remaja,” ujar
drg. Farida yang berencana mengundang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) untuk
berbagi kisah dengan para remaja ini.
Sedangkan anggota dari Posyandu Remaja ini terdiri dari siswa SMP dan SMA. “Jika di luar (usia) itu kita tetap menerima. Kan kalau saat remaja sudah menginjak kuliah, kebanyakan waktunya tersita untuk kegiatan di kampusnya.”
Ia
pun menuturkan, permasalahan utama yang dihadapi oleh generasi penerus
bangsa ini adalah adanya keterbukaan informasi. Banyak media yang bisa
didapatkan para remaja untuk mendapatkan segala bentuk informasi seperti
internet. Tentunya media informasi tersebut memiliki sisi positif
maupun negatif. Dari sinilah Posyandu Remaja memiliki peran aktif untuk
menyaring serta mengarahkan remaja untuk memilih informasi apa yang
berguna bagi dirinya.
“Salah
satu progran Posyandu remaja ini yakni kita mengarahkan remaja untuk
bersosialisasi dan berinteraksi terhadap lingkungan sekitar mereka. Jadi
tidak hanya melalui media internet yang membuat ketagihan dan akhirnya
menutup diri dari pergaulan sekitarnya,” imbuh wanita yang dinobatkan
sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kota Surabaya Tahun 2011 ini.
Dalam
pembukaan ini juga dijadikan sebagai ajang untuk unjuk kreatifitas para
remaja RW VII seperti penampilan Tari Reog Cemandi, Tari Modern,
penampilan musik jalanan, hingga kerajinan tangan dan souvenir Wonorejo
yang memang terkenal dengan Ekowisata Mangrove Wonorejo ini.
Konsultasi Psikologi Puskesmas Medokan Ayu
Sementara
itu, sejak bulan Januari 2011, Puskesmas Medokan Ayu telah membuka
layanan konsultasi psikologi. Hal ini disampaikan drg. Farida
disela-sela peluncuran Posyandu Remaja. Menurut drg. Farida, pelayanan
konsultasi psikologi buka setiap hari Senin sampai Kamis pada jam kerja.
“Kalau hari Jumat dan Sabtu, kita turun ke lapangan berupa kunjungan ke
rumah pasien (home care),” ujarnya.
Biaya
konsultasi inipun sangat murah, yakni Rp. 2.500,- untuk konsultasi dan
Rp. 5.000,- untuk biaya loketnya yang sesuai dengan Perda Kota Surabaya
No. 5 Tahun 2010. “Bagi masyarakat pemegang kartu Jamkesmas ataupun
masyarakat miskin kita bebaskan biaya (gratis),” tutur drg. Farida.
Ia
menambahkan, layanan konsultasi psikologi ini tidak hanya sebatas untuk
remaja saja, namun juga bagi masyarakat umum yang memiliki berbagai
keluhan, baik penyakit maupun kejiwaan dapat berkonsultasi ke Puskesmas
yang beralamatkan di Jl. Medokan Asri Utara VI/31 ini dengan ditangani
oleh Ayu Puspitaning Dyah, S.Psi sebagai psikolog Puskesmas Medokan Ayu.
“Jadi
kita tangani semua keluhan pasien. Kita juga turun ke lapangan,
termasuk kunjungan ke pasien paliatif,” ujar drg. Farida seraya
tersenyum.(And)
sumber: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/berita/memfasilitasi-berbagai-kegiatan-remaja-yang-bersifat-positif/
0 komentar:
Posting Komentar